Laskar89 adalah kelompok kontroversial yang terkenal karena pandangan dan tindakannya yang ekstrem di Indonesia. Kelompok yang dipimpin oleh ulama Muslim Rizieq Shihab itu dituduh mempromosikan intoleransi dan menghasut kekerasan terhadap kelompok minoritas di negara tersebut.
Laskar89 didirikan pada tahun 2019 sebagai respons terhadap apa yang dilihat anggotanya sebagai semakin besarnya pengaruh non-Muslim di Indonesia. Nama kelompok tersebut mengacu pada tahun Islam 1389, yang diyakini sebagai tahun ketika pejuang Muslim mengalahkan bangsa Mongol dalam pertempuran yang dipandang sebagai simbol kemenangan Islam atas pasukan non-Muslim.
Ideologi kelompok ini didasarkan pada penafsiran Islam yang ketat yang menyerukan pembentukan negara Islam yang diatur berdasarkan hukum Syariah. Laskar89 sangat vokal dalam menentang sekularisme dan demokrasi, karena menganggap hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Salah satu tindakan kelompok ini yang paling kontroversial adalah keterlibatannya dalam protes terhadap Gubernur Jakarta yang beragama Kristen, Basuki Tjahaja Purnama, yang juga dikenal sebagai Ahok, pada tahun 2016. Laskar89 memainkan peran penting dalam mengorganisir demonstrasi tersebut, yang akhirnya menyebabkan Ahok dihukum karena penodaan agama dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Laskar89 juga dituduh menghasut kekerasan terhadap kelompok minoritas, khususnya komunitas Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Anggota kelompok ini terlibat dalam serangan terhadap kelompok agama minoritas dan tempat ibadah mereka, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan dan keamanan komunitas tersebut.
Meskipun reputasinya kontroversial, Laskar89 terus beroperasi secara terbuka di Indonesia, mengadakan demonstrasi dan acara untuk mempromosikan ideologinya. Kelompok ini memiliki banyak pengikut, khususnya di kalangan Muslim konservatif yang memiliki pandangan yang sama tentang Islam dan peran agama dalam masyarakat.
Kritik terhadap Laskar89 berpendapat bahwa tindakan kelompok tersebut merupakan ancaman terhadap tradisi toleransi beragama dan pluralisme di Indonesia. Mereka menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap kelompok tersebut dan para pemimpinnya, dengan menuduh mereka menghasut kebencian dan kekerasan terhadap kelompok minoritas.
Namun, para pendukung Laskar89 membela hak kelompok tersebut atas kebebasan berekspresi dan berpendapat bahwa para anggotanya hanya membela keyakinan dan nilai-nilai mereka. Mereka memandang Laskar89 sebagai upaya penyeimbang terhadap apa yang mereka anggap sebagai meningkatnya sekularisasi masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya, Laskar89 adalah kelompok kontroversial yang memicu perdebatan sengit di Indonesia mengenai peran Islam dalam masyarakat. Meskipun sebagian orang memandang kelompok ini sebagai organisasi ekstremis yang berbahaya, sebagian lainnya memandangnya sebagai suara sah bagi umat Islam konservatif yang merasa terpinggirkan dalam masyarakat yang berubah dengan cepat. Masa depan Laskar89 dan dampaknya terhadap lanskap keagamaan di Indonesia masih belum pasti, namun satu hal yang jelas: kelompok ini akan terus menjadi kekuatan yang memecah belah dan mempolarisasi negara ini di masa mendatang.